Selasa, 22 September 2015

Sebuah Ingatan,Cerita dan Impian

Seorang pemuda dengan pipa di punggungnya berjalan perlahan di sebuah dataran hijau. Ia terus melangkah maju sampai akhirnya ia tiba di sebuah tugu yang merupakan makam saudaranya.Sabo mengunjungi makam Ace, yang bersebelahan dengan makam Edward Newgate yang sering dipanggil dengan sebutan Shirohige atau ayah angkat Ace. Sabo pun sampai di makan Ace dan Shirohige.

Sabo menaruh karangan bunga di depan makan saudaranya itu. Kemudian, ia mengeluarkan lembaran Koran yang berisikan berita yang sedang hangat-hangat nya dibicaran seluruh penjuru dunia. Sabo pun bercerita, "Lihat ini.. Lagi-lagi Luffy melakukan aksinya untuk menjadi Raja Bajak Laut.. Yah, begitulah adik kita..." Sabo menuangkan sebotol sake ke tiga cawan yang ia taruh di atas tugu batu itu.

Sabo sadar, semenjak Ace meninggal dunia ingatan Sabo entah kenapa terus bermunculan di kepala nya. Sabo tiba-tiba teringat masa lalunya. Ketika masih anak-anak dulu, mereka bertiga selalu bersama di hutan, mereka bertiga berlarian. Dan seperti biasa, Luffy selalu berada paling belakang.
"Kau lambat sekali, Luffy!! Bisa-bisa kami meninggalkanmu!!" Teriak Ace sambil mengangkat pipa yang ia bawa ke atas.
"Tunggu aku, Ace!!"
"Ayo semangat, Luffy!!" ucap Sabo.

Mereka terus berlari hingga akhirnya mereka keluar dari hutan dan sampailah mereka di ujung pulau, sebuah tebing yang mengarah langsung ke laut. Burung-burung camar berterbangan di atas kepala mereka. Ketiga anak itu melihat lautan dengan tatapan kagum.
"Oh, Ace!! Lihat ada kapal!!" ucap Luffy sambil menunjuk ke arah kapal entah itu kapal bajak laut atau angkatan laut yang ia lihat dari kejauahan.
"Hooii!! Hoooii!!" Luffy melambai-lambaikan tangannya.
"Bodoh... Mereka tak akan mendengar kita, jaraknya jauh sekali..." ucap Ace.
"HEEEIII!!" Luffy memperkeras teriakannya namun tetap saja kapal itu terlalu jauh.
“DASAR KERAS KEPALA!!” kata Ace yang kemudian memukul kepala Luffy.
Mereka kembali ke rumah tepat di Kerajaan Jolia sebelah Timur dekat pantai, tempat dimana mereka bertiga diasuh dan di besarkan.
"Suatu hari nanti kita harus pergi menuju lautan!! Ayo tinggalkan tempat ini dan hidup dengan bebas!!" ucap Sabo.
"Aku akan menjadi bajak laut!! Lalu akan kukalahkan para bajak laut lainnya dan menjadi bajak laut paling terkenal di dunia!!"
"Hihihi.." Luffy tertawa lalu berteriak kencang ke arah laut, "Aku akan menjadi...!!!"
Hempasan ombak menutupi teriakan Luffy yang merupakan impian nya menjadi Raja Bajak Laut. 

Kemudian di hutan, ketiga anak itu berdiri mengitari sebuah meja yang berasal dari potongan kayu berbentuk lingkaran yang cukup lebar. Ace membawa sebotol sake dan berkata, "Kalau kita saling bersulang, maka kita akan menjadi saudara!". Mereka pun bersulang dan bersamaan mengucapkan dengan lantang,
"Jadi mulai sekarang, kita adalah saudara!", "Ya!!!", jawab mereka bertiga.
Di hutam, hari-hari terus mereka lalui dengan semangat,keceriaan dan petualangan.
"Ace!!" Sabo berlari bersama Ace, "Hari ini apa yang akan kita lakukan!?"
"Melawan Buaya Putih!!" ucap Ace sambil terus berlari, "Ayo lawan buaya putih di Sungai Hitam!!"
"Ooii!!" Luffy tertinggal paling belakang, "Tunggu!! Sabo!! Ace!!"
"Hehe.." Ace semakin menjauh dan meninggal Luffy yang tertinggal di belakang
"Ace!!!" Luffy terus memanggilnya.
"Ace...!!!"
Ace semakin jauh dan hari ini, Ace sudah benar-benar pergi.
Dua tahun yang lalu, bersama dengan rekan-rekannya dan aliansi Shirohige, Luffy berusaha untuk menolong Ace. Pertempuran besar terjadi, Luffy menerobos maju, menghadapi semua Angkatan Laut yang berusaha untuk menghalangi jalannya. "Jangan menghalangi jalanku!!!" Luffy terus maju. 

"Jangan mendekat, Luffy!!!!" teriak Ace dari atas panggung eksekusi yang di kanan dan kiri nya terdapat 2 algojo bersenjata api dan pedang. "Aku tahu kita sama-sama menyadarinya!! Kita adalah bajak laut!! Kita sama-sama mengarungi lautan!! Tapi bocah sepertimu mau menyelamatkanku!? Rasanya memalukan sekali!! Pergilah, Luffy!! Kenapa kau datang kemari!?"
"Karena aku adikmu!!!!!" 
Luffy menghantam puluhan bahkan ratusan Angkatan Laut yang hendak menghalangi jalannya dan kembali berteriak, "Ace!!!! Kau boleh mengatakan apa saja, tapi aku tetap akan menyelamatkanmu meski aku harus mati!!!"
Yanko pengguna buah iblis yang bisa menggunting benda-benda keras menggunting lantai kemudian membuatkan jalan bagi Luffy untuk menuju panggung eksekusi Ace di atas sana. Luffy terus berlari maju, kemudian kakek Luffy yaitu Garp seorang Laksamana Angkatan Laut serta Pahlawan Lautan melompat dan menghadangnya.

"Aku adalah Wakil Laksamana Markas Besar Angkatan Laut ini!! Kalau kau mau lewat kau harus membunuhku terlebih dahulu, Luffy!!!"
"Kakek..", Ucap dalam hati Ace dan Luffy.
"Karena sekarang kalian adalah bajak laut, Luffy!! Saat ini kita adalah musuh!!"
"Kakek!! Aku tak bisa melakukannya, menyingkirlah!!" teriak Luffy.
Garp memukul, namun Luffy menghindarinya lalu meninju kakeknya itu hingga ia terpental jauh ke bawah. Pada akhirnya, Luffy berhasil sampai di panggung itu.
"Luffy, kau..." Ucapan kagum Ace

"Ledakan mereka!!!" Perintah Wakil Laksamana Angkatan Laut.
Beberapa meriam pun ditembakan kea rah mereka, ledakan besar terjadi namun kemudian Ace dan Luffy justru keluar dari ledakan itu dengan selamat. Borgol tak lagi menahan tangan Ace.
"Kau selalu saja seperti ini, Luffy.. Kau tak pernah mau mendengarkan kata-kataku dan melakukan hal-hal yang gila!!". Ace pun selamat.
"Ace!!!!!"
"Kau berhasil melakukannya, Luffy!!!" teriak para bajak laut rekan-rekan Ace.
Kini di depan sana, Luffy dan Ace, dua bersaudara itu bersatu untuk melawan para Angkatan Laut. Ace melihat keadaan Luffy yang lumayan terluka parah.
"Apa kau masih bisa bertarung, Luffy?"
"Tentu saja!!"
Di saat Angkatan Laut berusaha untuk menebas Luffy, Ace menolongnya. "Dia adalah adikku, kalian jangan macam-macam dengannya!! Tinju api!!!". Ace merupakan pemakan buah iblis elemen api. Tapi efek bagi pemakan buah iblis adalah hilang nya kemampuan berenang bahkan tidak bisa berenang. Mereka berdua terus berlari, menghajar para Angkatan Laut yang menghalangi mereka dengan jurus-jurus andalan mereka.
"Kau jadi makin kuat ya, Luffy!!"
"Yah, suatu hari nanti aku akan jadi lebih kuat darimu!!" ucap Luffy.


Shirohige berdiri dengan sangat gagah sambil memegang semacam tombak besar dengan ujung nya berupa pedang tajam yg lebar. "Dengar baik-baik, Bajak Laut Shirohige!!!!!!!" Shirohige tiba-tiba saja berteriak dan membuat keputusan untuk anak buah nya. "Sebagai kapten aku akan memberi kalian perintah untuk terakhir kalinya!! Semuanya... Selamatkan diri kalian bagaimanapun caranya dan kembalilah ke Lautan Dunia Baru dengan selamat!!!!"
Shirohige hendak mengorbankan dirinya, menghadapi para semua Angkatan Laut itu sendiran dan membiarkan para anak buahnya melarikan diri dengan selamat.

Shirohige mendekati para Angkatan Laut, "Seharusnya akulah yang kalian khawatirkan!!!!"
Shirohige menghempaskan senjatanya, menyapu habis para Angkatan Laut itu dengan kekuatannya. Ia menyuruh Luffy untuk segera pergi dan mengajak Ace juga untuk kabur dari sana.

Namun kemudian Akainu seorang Laksamana Angkatan Laut datang dari langit dan jatuh di depan Ace,Luffy, dan Shirohige dengan badan setengah magma panas yang meleleh dan perlahan membentuk tubuh Akainu yang sebenarnya. Akainu mengucapkan kata-kata yang membuat Ace benar-benar marah. "Setelah menyelamatkan Ace, kalian langsung kabur, Bajak Laut Shirohige pasti kumpulan pecundang... Memang, mau bagaimana lagi, sejak dulu Shirohige itu memang pecundang, Pecundang Besar.."
Ace yang sudah berlari untuk kabur langsung menghentikan langkahnya. "Seorang pecundang? Tarik kembali kata-katamu itu!!"

Ace berjalan perlahan dengan amarah yang sangat besar menuju Akainu, "Shirohige adalah bajak laut hebat yang membentuk era ini!!" Ace membuat kuda-kuda dan langsung melesatkan tinju apinya kearah Akainu, "Era ini harusnya dinamai Era Shirohige!!!". Akainu menghindar dengan cepat kemudian membalas dengan pukulan magmanya yang panas. Tinju Akainu lebih kuat, dengan mudah api Ace dilalap oleh magmanya. Tubuh Ace terhempas dan tangannya dilalap magma. Namun, bukannya menghabisi Ace, Akainu justru mengincar Luffy. Ia melesat cepat ke arah Luffy, dan Ace menolongnya, ia menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan tinju magma Akainu. Lengan Akainu masuk dan menembus dada Ace, darah Ace dan air mata Luffy bercampur. Akainu kemudian melepaskan lengan nya dari tubuh Ace.

"Maafkan aku, Luffy..."
Darah mengalir dari tubuh Ace, ia tetap tak mampu bertahan dari serangan Akainu.
"Aku tak bisa melakukannya bersama mu sampai akhir.." ucap Ace.
"Maafkan aku..."
"Apa yang kau katakan? Jangan mengatakan hal yang aneh.. Seseorang, tolong Ace!! Cepat obati Ace!!" Paramedis!!
"Percuma saja.." ucap Ace, "Aku sudah tahu kalau hidupku akan segera berakhir.."
"Aku tak bisa bertahan lebih lama lagi.. Luffy, Tolong dengarkan aku..."
“Apa yang kau katakan!? Kau sudah berjanji pada ku kau tak akan pernah mati apapun yang terjadi, Ace!!"
"Benar, jika bukan karena Sabo dan adik sepertimu... Aku mungkin tidak akan punya semangat untuk hidup..."
"Ada satu hal yang membuatku ingin tetap hidup di dunia ini.. Yaitu untuk melihatmu meraih impianmu.. Tapi aku yakin kau pasti bisa melakukannya! Karena kau adalah adikku..."
"Luffy... Terima kasih..." Ace menangis, "Terima kasih karena sudah menyayangi orang yang bodoh sepertiku... Orang yang dalam tubuhnya mengalir darah bajak laut.. Sekali lagi... Terima.. Kasih..."
Ace menangis, tersenyum, lalu tak bisa bertahan lagi, ia pun pergi untuk selama-lamanya.

Sabo masih terus bercerita didepan makam Ace. "Saat ini, aku berada di Pasukan Revolusi. Rekanku, Koala menceritakan semua yang terjadi di Marineford secara detail karena dia juga ikut membantu Luffy saat itu. Mungkin kau dan Luffy sama-sama marah padaku.", kata Sabo.
" Maaf, aku tak bisa menolong kalian berdua waktu itu", air mata mengalir di pipi Sabo. "Maafkan aku. Aku berharap aku bisa melihatmu sekali lagi saat kau masih hidup".
"Aku akan meneruskan tekad dan cita-cita mu". Sabo kembali tersenyum, mengambil cawan berisi sake itu kemudian meminumnya. Sabo memakai topinya lalu kembali melangkah pergi untuk melanjutkan petualangan nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar